Martabak Manis Keju Coklat Marlov Bikin Kenyang Dan Puas
Waktu pertama kali pindah ke daerah Mustika Jaya. Camilan malam yang paling dicari adalah Martabak Manis Keju dengan paduan Coklat.
Dulu, waktu masih tinggal di wilayah Pondok Hijau Permai, Bekasi. Beli martabak manis dan asin itu enggak ribet. Soalnya, tinggal jalan kaki ke deretan ruko belakang rumah.
Nah, pas pindahan, langsung deh nyari-nyari Martabak Manis yang enak dan cocok di lidah.
Martabak Oh Martabak
Sebenernya, nama Martabak Manis ini enggak begitu banyak yang tau. Soalnya, lebih dikenal dengan sebutan Terang Bulan dibanding Martabak Manis.
Untuk Martabak sendiri adalah sebutan umum untuk Martabak Asin atau martabak yang dilipat dan berisi telur serta daun bawang.
Sebutan martabak manis ini muncul, karena lidah beberapa orang agak malas untuk menyebut terang bulan. Akhirnya, alih-alih justru memberi sebutan martabak manis karena lebih mudah diingat juga.
Makanan terang bulan ini, jenisnya adalah kue. Yang dikenal pertama kali di daerah Bangka, Sumatera. Wah, udah terkenal banget emang, kalo martabak bangka tuh enaknya tiada tara.
Martabak Marlov Martabak Jumbo
Lokasinya berada di perumahan Mutiara Gading Timur, wilayah Margahayu dan Cimuning. Martabak Marlov ini sebenarnya mengikuti jejak martabak kekinian seperti Martabak Orins dan Markobar.
Sekitar tahun 2017 kalau enggak salah ingat. Mulai terkenal martabak yang bentuknya seperti Pizza, karena enggak dilipat jadi dua. Diberi toping coklat yang aduhai menggoda.
Bayangin aja, toping coklatnya enggak kira-kira. Ada toping Nutela, toping SilverQueen sampai ada toping Oreo dan Marshmallow.
Buat pecinta makanan manis, bakalan bikin mata terbelalak dan hasrat mencoba semakin membuncah.
Marlov ini memang enggak hanya menjual martabak kekinian aja. Tapi, memang yang paling banyak dibeli adalah martabak kekiniannya dengan toping melimpah.
Bentuknya sama, bulat dan dipotong menyerupai bentuk pizza. Topingnya yang membuat puas banget. Karena taburan coklat sama kejunya enggak sedikit. Bahkan, ukuran tinggi taburan coklat dan kejunya sama dengan tinggi martabaknya.
Nah, gimana enggak puas tuh.
Konsep Marlov ini seolah ingin mendekatkan tren ke tengah masyarakat dari beragam kalangan. Terutama dari kalangan menengah.
Kenapa? Karena, penjualannya menggunakan kendaraan roda empat. Yang memungkinkan Marlov ini berpindah. Walaupun pada faktanya tetap memang mangkal di samping Alfamart Mutiara gading bekasi.
Tapi, dari harga yang ditawarkan, memang enggak semahal martabak kekinian lain. Karena itu, buatku martabak ini seolah ingin memberi keleluasaan bagi masyarakat khususnya di perumahan mutiara gading timur dan sekitarnya. Untuk memilih martabak sesuai selera. Apakah martabak biasa seperti pada umumnya atau ingin mencicipi martabak kekinian?
Ditambah, Marlov ini membuka gerainya di GoFood dan GrabFood. Semakin mempermudah pemesanan bagi mereka yang malas ke luar rumah.
Terutama selama pandemi seperti saat ini. Semakin banyak antrian babang motoran dengan jaket hijau.
Martabak Manis Keju Coklat Favorit
Ukurannya memang Jumbo. Persis sebesar ukuran loyang Pizza kalau kita pesan yang versi Large.
Toping yang paling favorit dan ramah di kantong adalah Martabak Manis Keju Coklat. Kedua topingnya enggak dicampur, melainkan diselang-seling di setiap slice - nya.
Satu slicenya aja, sangat tebal karena paduan topingnya juga banyak. Satu ruas telapak tangan orang dewasa aja masih kurang untuk menjadi tatakan slice martabaknya.
Karena adonannya yang tebal dan dibentuk seperti Pizza. Makan martabak ini memang cukup tricky banget. Kalau dipaksa dengan satu tangan tanpa tatakan lagi. Bisa menyebabkan belepotan kemana-mana. Dan bikin sayang kalau remahan topingnya didiamkan saja.
Udah gitu, saat masuk di mulut. Coklatnya lumer dan ada rasa kres-kres gitu. Enggak kering banget tapi juga enggak terlalu lembek, tapi yang pasti lembut banget martabaknya.
Makan satu slice martabak Marlovers ini. Bisa bikin puas. Apalagi kalau sampai beberapa slice, bisa menyebabkan kenyang dan tahan lama kenyangnya.
Harga satu martabak manis keju coklat ini cukup terjangkau, hanya Rp 59.000 dan bisa bikin kenyang banyak orang. Karena, makan satu slice aja udah bisa bikin perut berteriak, "cukup".
Bagaimana Dengan Martabak Asinnya?
Ini yang disayangkan. Waktu pertama mencicipi martabak manis jumbonya. Ekspektasiku cukup tinggi sehingga berpikir untuk memesan martabak asinnya juga.
Sayangnya, nasib martabak asinnya seolah menjadi anak tiri. Karena, rasanya hambar. Seperti enggak berani memadukan bumbu. Serta penyajian saus yang biasa untuk teman martabak manisnya ini. Rasanya aneh.
Saus disajikan seperti kuah kari. Mungkin ingin mengadaptasi seperti makanan dari India yang juga dicampur dengan kuah kari. Sayangnya, justru enggak berhasil karena yang kucecap hanya rasa manis yang getir sebab terlalu banyak kunyit. Dan rasa asin yang tak bisa ditemukan oleh lidah.
Kecewa? Iya, cukup sedih menerima kenyataan kalau primadonanya hanya Martabak Manis dengan aneka toping saja.
Penutup
Keseriusan Marlov dalam menyajikan martabak kekinian dan ingin tampil beda. Buatku sudah teruji dari cara mereka mengemas makanan yang dijual.
Pengemasan makanannya enggak seperti kardus martabak pada umumnya. Ia memberikan ciri pada desain yang tercetak di kotaknya.
Didominasi warna merah yang merupakan warna paling banyak digunakan untuk bisnis makanan. Karena, konon katanya, warna merah bisa menggugah selera.
Tak hanya itu, selain warna dominannya. Juga informasi serta logo yang menjadi ciri khas Marlov ini terdapat pada kemasan. Membuat pembelinya bisa mengingatnya terus.
Pengemasan barang dalam industri bisnis memang harus diperhatikan juga, ya. Kalau terlalu umum dan terlalu biasa, bisa bikin pembeli lupa. Apalagi kalau rasa yang ditawarkan biasa aja. Dan enggak ada keunikan dari penyajiannya. Yang ada, pembeli enggak akan selalu mengingat produk kita.