Pilih mana, sate kambing, sate daging sapi atau sate ayam?
Sebenarnya bebas sih, mau pilih sate apa saja. Asalkan memang sesuai selera dan makannya dihabiskan. Biar enggak menyisa dan akhirnya jadi sampah makanan.
Menu sate baik itu ayam, daging sapi, kambing, kikil sampai taichan. Tentunya sudah banyak bisa ditemukan di lokasi tempat tinggal pembaca.
Mulai dari bumbu kacang sampai bumbu kecap atau sambal khusus. Semua sudah tersedia dan sesuai dengan selera pembeli.
Tapi, kalau mau menyicipi sajian sate daging sapi atau kambing yang berbeda rasanya. Aromanya. Harus mencoba makan di tempat makan legendaris daerah Purwakarta.
Sate Maranggi Legendaris Dari Purwakarta
Siapa yang tak kenal dengan sate maranggi? Keberadaannya sekarang saja sudah banyak di berbagai daerah.
Namun, tahukah penikmat kuliner, kalau awal mula keberadaan Sate Maranggi ini dari daerah Purwakarta. Tepatnya di daerah Wanayasa.
Berawal dari tahun 1970, seorang nenek membuat sajian sate dengan racikan acar sambal tomat. Dan bumbu kecap yang terasa pas manisnya di lidah. Tapi, tidak pelit bumbu sehingga rasanya benar-benar kaya ketika bercampur dengan daging sapi atau kambing.
Yang membuat sate maranggi ini berbeda dari sate lainnya adalah saat proses sebelum sate dibakar. Daging yang akan ditusuk dan dibakar, sebelumnya melewati proses marinasi dengan bumbu rempah yang berlimpah.
Karena itu, tidak heran jika sate maranggi jika tanpa campuran sambal kecap atau sambal kacang pun sudah memiliki cita rasa yang sangat kaya. Bumbu meresap hingga ke dalam lapisan daging terdalam.
Selain sajian yang berbeda, sate maranggi ini juga terkenal karena namanya yang tak biasa. Konon, Maranggi ini merujuk pada istilah pertukangan yang biasa dikenal sebagai Ahli dalam pembuatan Keris.
Mak Unah, penjual Sate Maranggi pertama punya impian bahwa dirinya ahli dalam meracik sate yang memiliki keunikan dan cita rasa berbeda. Apa yang diharapkan menjadi kenyataan, terbukti dengan kehadiran Sate Maranggi yang melegenda. Sampai-sampai, sate ini dijadikan sajian oleh bapak Presiden Jokowi saat pertemuan dengan para CEO di korea selatan.
Sate Maranggi Sudah Menjamur, Mana Yang Paling Sering Direkomendasikan?
Kalau tertarik ingin mencicipi sajian Sate Maranggi yang benar-benar recommended. Aku sarankan untuk mencicipi Sate Maranggi Hj. Yetty di Purwakarta.
Tempatnya sudah terkenal dan bukan sekadar terkenal saja kemudian bikin menyesal. Tapi, memang sajian sate maranggi di sinilah yang sudah ada sejak lama.
Aku bahkan mengenal sajian sate ini sejak tahun 2008. Dan ternyata, jauh sebelum itu sudah eksis, konon ini juga tempat pertama sate maranggi hadir.
Konsep tempat makannya masih sama sejak aku mengenal pertama kali. Meja - meja yang tertata rapi dengan konsep outdoor namun berada di bawah atap yang kokoh.
Ditemani pemandangan lahan kebun yang cukup luas, sekarang sudah dijadikan parkiran yang bahkan muat sampai puluhan mobil. Tapi, pemandangan hijau pepohonan masih bisa dinikmati.
Keunggulan usaha sate maranggi Hj. Yetty ini adalah para pegawainya merupakan orang-orang yang berada di sekitar lokasi usaha. Bahkan, tidak sedikit juga yang masih ada ikatan persaudaraan dengan pemilik.
Konsep usaha gotong royong yang mensejahterakan masyarakat sekitar inilah yang aku yakin menjadikan tempat makan sate maranggi ini populer sampai sekarang.
Bahkan, sajian sate yang legendaris ini tetap sama. Daging sate yang ukurannya besar. Dengan campuran sambal kecap dan acar sambal tomat yang segar. Ditambah nasi yang dibungkus dengan daun pisang, membuat selera bertambah. Efeknya perut benar-benar kenyang dan puas!
Jika ingin membungkus untuk dibagikan dengan tetangga atau saudara. Bisa memesan langsung pada pegawai yang siap berjaga di dekat meja-meja pelanggan.
Sebagai bukti bahwa cita rasa sate maranggi memang dari keahlian tangan peraciknya. Bukan dari pesugihan hingga membuatnya terkenal. Karena, saat dibawa sampai rumah pun, sate maranggi masih tetap enak. Apalagi kalau dihangatkan lagi di microwave, makin tambah enak pastinya!
Sajian minumannya juga beragam. Ada jus, teh dan beragam minum lainnya. Tapi, yang paling aku rekomendasikan adalah es kelapanya.
Rasa es kelapa di tempat makan sate maranggi ini benar-benar menyegarkan. Selain disajikan dingin, juga wadah penyajiannya yang menggunakan gelas kaleng bernuansa jadul. Membuat pelanggan seperti makan di rumah nenek di kampung.
Gelas kaleng inilah yang berperan menjaga suhu dingin dari es kelapanya tetap konsisten. Bahkan, biasanya es kelapa sering disajikan sedikit airnya tapi banyak esnya. Di sini, justru air kelapa dan daging kelapanya sama banyaknya!
Es yang dicampur hanya sedikit. Karena itu, penyajian dalam wadah gelas kaleng justru membantu es kelapa tidak membutuhkan banyak es tapi bisa tetap dingin dan segar.
Selain makanan pokok, sambil menunggu pesanan juga ada makanan pendamping. Ada gorengan, otak-otak dan makanan lain yang disajikan masih hangat dan baru dimasak. Semua makanan di Sate Maranggi Hj. Yetty ini memang disajikan masih fresh baru dimasak.
Sambal kecap acar tomatnya juga tidak pelit. Bahkan, bisa dibilang sangat berlimpah. Kalaupun penikmat kuliner benar-benar doyan banget sama sambal kecap acar tomatnya. Bisa minta nambah dan pasti akan dikasih sama banyak atau kadang lebih banyak. Pokoknya sampai pelanggan puas.
Untuk harga per porsi sajian, memang sesuai dengan ukuran dagingnya. Tentunya, sangat masuk akal mengingat harga daging sapi maupun kambing cukup tinggi. Jadi, buatku pribadi harga sesuai dengan porsi dan rasa yang disajikan. Apalagi setelah makan, terasa kenyang dan puas. Sudah benar-benar seimbang.
Bagi penikmat kuliner yang beragama islam, sekarang enggak perlu khawatir kalau ingin solat. Saat ini di tempat makan Sate Maranggi Hj. Yetty sudah dilengkapi dengan mushola yang cukup besar, bersih dan toilet yang juga sama bersihnya. Enggak ada lagi alasan wisata kuliner tapi menunda solat, ya.
Di tempat ini juga disediakan spot arena bermain buat anak-anak. Jadi, yang ingin anaknya enggak rewel saat pembaca sedang asik menikmati kulineran. Bisa mengajak anaknya ke spot khusus yang berada di dekat mushola.
So far, makan Sate Maranggi di Purwakarta ini paling asik kalau mengajak keluarga, saudara atau teman, bisa juga rekan - rekan kerja di kantor. Soalnya, makan bersama pasti akan lebih terasa nikmat dibanding makan sendiri. Eh tapi kalau memang mau sendiri juga enggak apa-apa sih, bebas pokoknya. Asalkan bayar habis makan, hehe.
Sate Maranggi Hj. Yetty
Alamat : Jalan Raya Cibungur, Cibungur, Kec. Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41181
Buka : 08.00
*Tidak Ada Cabang dimanapun*